Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Ketika Berkhutbah

khutbah_featuredRasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam terbiasa singkat dalam berkhutbah dan tidak lama, namun ringkas dan padat.

Dari Jabir bin Samurah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku pernah shalat bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, ternyata shalat dan khutbah beliau itu sedang-sedang saja.”1 Hadits ini juga dikeluarkan oleh Abu Dawud dengan redaksi: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tidak lama dalam memberi pelajaran pada hari Jum’at, namun hanya kalimat-kalimat ringan.”2

Dari Abu Wa-il Rahimahullah ia berkata, “Ammar Radhiyallahu ‘anhu berkhutbah kepada kami dengan singkat dan mengena. Ketika ia turun dari mimbar, kami berkata: ‘Wahai Abul Yaqzhan! Sungguh, engkau berkhutbah dengan singkat dan ringkas. Bagaimana seandainya jika engkau berkhutbah panjang lebar?’ Ammar berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: ‘Lamanya shalat seseorang dan pendeknya khutbahnya adalah bukti dari (dalamnya) pemahaman (agamanya), oleh karena itu, panjangkanlah shalat dan pendekkan khutbah, karena di antara perkataan (penjelasan) itu ada yang menyihir (menarik hati).’3

Ketika memberikan khutbah, kondisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam berubah; sebagaimana yang dikatakan Jabir Radhiyallahu ‘anhu, “Jika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam berkhutbah, beliau sangat marah, suara beliau meninggi, dan kedua mata beliau memerah seolah-olah beliau adalah seorang pemberi peringatan pasukan yang berkata: ‘Musuh akan datang kepada kalian pada pagi hari. Musuh akan datang kepada kalian pada sore hari.’”4

Rujukan: Buku Syarah Arba’in an-Nawawi karya Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, terbitan Pustaka Imam asy-Syafi’i, halaman 550-552.

Selesai pada malam hari tanggal 17 Dzulqa’dah 1435 H / 11 September 2014 di kota tercinta, Kota Padang, Ibu Kota Sumatera Barat, Ranah Minang.

Akhukum,

Abu Aslam Benny Mahaputra A

Footnote:

  1. Shahih: Muslim (no. 866).
  2. Shahih: Abu Dawud (no. 1107). Khutbah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sederhana, ringkas, padat, tidak berpanjang kalam dan tidak bertele-tele. Khutbah beliau jelas, gamblang dan mudah dipahami.
  3. Shahih: Muslim (no. 869).
  4. Shahih Muslim (no. 867).

—–

ArtikelMuslim Sumbar

Like: Page Muslim Sumbar, Page Abu Aslam

Bersihkan Sumatera Barat Dari Syi’ah

Lainnya:

Khutbah : Mengikuti Sunnah (Video)

Khutbah: Jangan Dekati Zina! (Video)

Khutbah Tanpa Membaca Teks Lebih Utama

Posted on September 14, 2014, in FIQIH and tagged , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar