FENOMENA HASAD

Hasad di antara ulama termasuk jenis hasad kepada sejawat yang muncul karena berkumpulnya mereka dalam satu hal, yaitu menuntut ilmu.

Ibnul Jauzi berkata, “Saya meneliti hasad yang terjadi di antara ulama maka saya melihat bahwa sebabnya adalah cinta dunia. Sebab ulama akhirat mereka saling mencintai, tidak saling hasad.” (Lalu beliau menyebutkan surah al-Hasyr: 9-10).

Perbedaan antara kedua kelompok itu, bahwa ulama dunia melihat kepada kepemimpinan dan senang banyaknya jama’ah serta pujian sedangkan ulama akhirat sangat menghindari hal tersebut. Mereka sangat takut dengannya dan kasihan terhadap orang yang tertimpa penyakit itu.

Abdul Aziz Abu Hazim berkata, “Dahulu jika ada seorang ulama bertemu dengan orang yang lebih alim darinya maka itu dianggap dari ghanimah. Jika bertemu dengan orang yang setara ilmunya maka mereka mudzakarah (saling mengingatkan) dan apabila bertemu dengan orang yang di bawahnya, mereka tidak merendahkannya. Berbeda dengan zaman ini, di mana seseorang mencela orang yang lebih alim darinya dengan maksud agar menjauhinya sehingga manusia tidak butuh lagi dengannya, tidak mengingatkan orang yang setara ilmunya dan sombong dengan orang yang di bawahnya sehingga masyarakat menjadi hancur.”¹

(Dikutip dari majalah al-Mawaddah vol. 63, THN. VI 1434H/2013M halaman 50, tulisan Ustadz Abu Bakr dengan judul “Waspadai Virus Hasad!”).

Abu Aslam bin Syahmir

Footnote: