KAPAN DISEBUT SEBAGAI AHLI BID’AH?

Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan: “Bid’ah yang menyebabkan pelakunya dinilai sebagai ahli hawa adalah bid’ah yang terkenal di kalangan para ulama ahli sunnah sebagai sebuah bid’ah yang jelas-jelas menyelisihi al-Qur’an dan Sunnah semisal bid’ah khawarij, rafidhah, qadariyyah, dan murjiah.”

(Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyyah jilid 35 hlm. 414, cetakan standar).

Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah mengatakan: “Ahli bid’ah adalah orang yang memiliki kebiasaan melakukan hal yang bid’ah dalam agama, bukan hanya orang yang melakukan bid’ah meski bid’ah yang dia lakukan atau yang dikatakan itu memang secara realita bukan berasal dari ijtihad namun karena mengikuti hawa nafsu. Meski karena hawa nafsu, jika bid’ah tersebut tidak menjadi kebiasaannya maka pelakunya tidaklah dinilai sebagai ahli bid’ah. Jadi ada dua syarat agar seorang itu berstatus sebagai ahli bid’ah:

  1. Orang tersebut terjerumus ke dalam bid’ah bukan karena hasil berijtihad namun karena mengikuti hawa nafsu.
  2. Bid’ah adalah kebiasaan dan suatu hal yang sering dia gembar-gemborkan.”

(Kaset Silsilah al-Huda wan Nur no. 785).

Catatan: Tulisan ini dikutip oleh Abu Aslam dari tulisan Ustadz Aris Munandar. Silahkan lihat majalah Al-Furqon edisi 11 tahun ke-10 Jumada Akhir 1432 [Mei-Juni 2011].

Posted on Oktober 14, 2012, in MANHAJ and tagged , , , , , , , , . Bookmark the permalink. 8 Komentar.

  1. ijin share fotonya

  2. yo lah gawat.. nagari den dikuasai urang2 wahabi jo salafi.. yo lah malang bana nasib nagari den.

    • Alhamdulillah…
      Ranah minang dikuasai wahabi/salafi.
      Jika ranah minang dikusai salafi maka ini merupakan suatu keberuntungan dan keberkahan.
      Karena manhaj salaf adalah manhaj yang diajarkan oleh Rasulullah dan sahabatnya.

      Kebenaran berada pada manhaj salaf.
      Siapa yang keluar dari manhaj salaf (manhaj Rasulullah dan sahabatnya), maka ia berada dalam kesesatan.

  3. alah terang2an pulo manyabuik diri mereka wahabi. yo berani bana urang wahabi di ranah minang ko yo??

  4. bang Pororo, tahukah anda bahwa Tuanku Imam Bonjol itu wahabi. Anda benci wahabi berarti anda benci kepada seorang pahlawan nasional dari sumatera barat ? hmm…

  5. pekerjaan bid.ah dalam agama , hal yang paling sulit untuh disadarkan, sebab pelaku bid’ah tidak pernah merasa kalau amalan ang dikenjakannya adalah amalan bid;ah , kecuali mereka yang punya keinginan besar mengkaji dan menjalan agama menurut pemahaman dan peraktik dari 3 generasi awal

  6. tuanku imam bonjol dak pernah mengkafirkan muslim

Tinggalkan komentar